Sejak berdiri pada tahun 1994 silam, band nu metal Limp Bizkit mempunyai kesamaan warna musik dengan band Rage Against the Machine (RATM), salah satu band pelopor di genre rap metal. Fred Durst, vokalis sekaligus pentolan Limp Bizkit pun tidak membantah bahwa inpirasi utama Limp Bizkit adalah Rage Against the Machine.
Untuk menunjukan rasa hormat atau kagum pada band inspirasinya itu, dalam beberapa kali konsernya, Limp Bizkit juga membawakan lagu Killing in the Name, salah satu karya legendaris dari Rage Against the Machine. Bahkan pada konser mereka di New York tahun lalu, sebelum membawakan lagu tersebut, Fred berkata, “Untuk band rap-rock yang memulai ini.”
Baca juga:
Bukannya bangga atau senang diakui band sebesar Limp Bizkit sebagai inspirasinya, namun para personil Rage Against the Machine selama ini malah mengaku malu jadi inspirasi Limp Bizkit. Baru-baru ini, Tim Commerford, bassist Rage Against the Machine malah ‘meminta maaf’ bila selama ini bandnya telah menginspirasi Limp Bizkit.
Di mata Tim Commerford, Limp Bizkit tak ubahnya band sampah. “Saya meminta maaf atas Limp Bizkit. Benar-benar minta maaf. Saya merasa bersalah karena kami menginspirasi sampah seperti itu,” ujar Tim, dikutip dari Rolling Stone, Jumat, 2 Oktober 2015.
Tim Commerford merasa sangat khawatir bila banyak penikmat musik yang salah sangka bahwa antara band Limp Bizkit dan Rage Against the Machine ada keterkaitan, sebagaimana Rage Against the Machine dengan band Audioslave yang telah bubar 2007 silam.
Kepopuleran band Limp Bizkit yang mulai memudar dalam beberapa tahun belakangan ini, menurut Tim, adalah sesuatu yang baik. Hal itu membuat orang-orang tak akan menghubungkan bandnya dengan Limp Bizkit lagi. “Mereka sudah hilang. Itu sesuatu yang baik. Hanya ada satu dan itu adalah Rage, dan selama saya tahu, kamilah satu-satunya yang penting,” pungkasnya.