Tahun 2010 silam, blantika musik tanah air diramaikan dengan kehadiran boy band dan girl group yang berhasil ‘membius’ para remaja. Kala itu, boy band-girl group macam SMASH, Cherrybelle, 7 Icon, Princess, XO-IX, Dragon Boyz, Treeji, hingga Hitz setiap hari wara-wiri di acara-acara musik televisi.
Namun ternyata, fenemona boy band dan girl group yang hampir semua berkiblat ke Korea itu hanya tren sesaat. Memasuki tahun 2014, nama-nama boy band-girl group mulai meredup gaungnya, bahkan pada tahun 2016 ini, jarang sekali ditemui boy band-girl group hadir mengisi acara-acara musik pagi televisi, semacam Inbox SCTV atau Dahsyat RCTI.
Baca juga:
Pengamat musik kawakan tanah air, Bens Leo, menilai meredupnya boy band-girl group di tanah air belakangan ini adalah hal yang wajar. Menurutnya, itu terjadi karena para musisi boy band-girl group kurang total dalam berkarya lantaran lagu-lagu yang mereka bawakan biasanya bukan ciptaan mereka sendiri.
“Musik yang hanya trend itu akan cepat hilang sendirinya. Ada saat seniman tidak total berkarya. Temen-temen dari boy band dan girl group lagunya diciptakan oleh orang lain dan dia nggak berkreasi sendiri,” Kata Bens, dikutip dari Merdeka.com, Selasa, 5 April 2016.
Bens Leo sendiri sudah lama memprediksi tren boy band-girl group tidak akan bertahan lebih dari 5 tahun dan prediksinya itu pun terbukti. “Saya waktu lima tahun lalu sempat bilang, munculnya boy band yang berkiblat Korea itu mungkin hanya tiga atau empat tahun akan hilang. Dan ternyata bener,” tandasnya.
