Calon Peserta Karma ANTV Bohong, Roy Kiyoshi Lapor ke Produser

By-|

Instagram

Roy Kiyoshi
Roy Kiyoshi (Okezone.com)

Hadir di layar kaca ANTV sejak 24 Desember 2017 silam, reality show Karma berhasil mencuri perhatian pemirsa televisi tanah air. Acara yang dipandu Robby Purba dan Roy Kiyoshi itu sering memuncaki tangga rating.

Dominasi Karma di papan atas rating adalah fenomena yang menarik. Pasalnya, sangat jarang program reality show bisa bersaing di papan atas rating. Selama ini rating acara televisi tanah air selalu dipuncaki bergantian oleh sinetron unggulan masing-masing stasiun TV.

Namun begitu, keberhasilan Karma merajai rating bukan tanpa rintangan. Sejak awal tayang Karma sudah diterpa isu settingan. Banyak warganet dan juga pemirsa televisi curiga program Karma hanyalah rekayasa.

Terlebih lagi, pada Februari 2018 silam sempat beredar informasi dari salah satu forumer diskusi dunia TV Lautanindonesia.com yang menyebut peserta Karma adalah orang settingan dengan bayaran Rp 500 ribu per tiga episode.

Baca juga:

Karma ANTV
Karma ANTV (Viva.co.id)

Roy Kiyoshi sendiri membantah keras tuduhan Karma adalah reality show settingan. Pria kelahiran 24 Februari 1987 itu menjelaskan, para peserta Karma adalah orang-orang bermasalah yang minta masalahnya diterawang.

“Talent yang datang adalah orang-orang yang bermasalah. Orang-orang itu meminta masalahnya diterawang. Dipastikan mereka tidak settingan,” ungkap Roy seperti dikutip dari Tabloidbintang.com, Kamis, 5 April 2018.

Kendati begitu, Roy tidak menampik bahwa di antara orang-orang yang datang mendaftar sebagai peserta Karma ada yang berbohong. Calon peserta yang ketahuan bohong akan dilaporkan Roy ke produser Karma agar dibuang.

Begitu juga sebaliknya, bila calon peserta jujur, maka kisahnya akan diulas di acara Karma. “Aku bilang ke produser, ini ada yang bohong, langsung dibuang. Kalau ceritanya benar akan saya bahas, akan saya telanjangi (masalah hidupnya),” terangnya.

Lebih jauh Roy menuturkan, tidak sulit untuk mendeteksi para peserta Karma itu bohong atau tidak, yakni lewat ekspresi tangisannya. “Orang yang bohong, nangisnya pasti kelihatan fake. Kalau nangisnya dari hati pasti kelihatan.” pungkasnya.

Berita Terkait.