Sinetron Mawar dan Melati SCTV kini jadi salah satu sinetron favorit pemirsa TV tanah air. Meski tayang di luar jam prime time, rating sinetron yang dibintangi Natasha Wilona dan Aliando Syarief itu terbilang lumayan, sering masuk 10 besar.
Wilona dan Ali pun menjelma jadi couple baru yang berhasil bikin para penonton baper (terbawa perasaan). Padahal, sebelum ini Wilona selalu diidentikan dengan Verrell Bramasta, pasangannya di sinetron Anak Sekolahan yang tamat belum lama ini.
Dalam wawancara dengan Halo Selebriti, Rabu, 10 Mei 2017 lalu, Wilona menyebut Ali mempunyai sifat yang mirip dengan Verrell, sama-sama jahil. Bedanya, Wilona dulu sering menjahili Verrell juga, sementara sekarang Wilona hanya pasif terhadap Aliando.
“Misalnya, Ali suka nginjak sepatuku. Kalau aku di toilet, suka matiin lampu toilet. Aku sih jarang jahilin dia. Aku lebih ketawa-ketawa aja,” cerita Wilona.
Baca juga:
Meski Jahil, Aliando di mata Wilona adalah aktor yang total dalam akting, yang bisa membuat chemistry semakin baik. “Orangnya juga totalitas kalau main. Ya, kalau ketemu lawan main yang totalitas, profesional, akhirnya kita kebawa untuk jadi lebih baik lagi,” terangnya.
Sementara Verrell, kata Wilona, adalah aktor yang antimainstream dalam menjalani syuting, dimana dia jarang melakukan reading. “Kalau Verrell itu jarang reading. Dia tuh reading enggak sering-sering banget, tapi dia hafal aja sih. Kayak ngerti aja ntar harus ngapain,” ujarnya.
Lebih jauh Wilona menuturkan, tantangan berakting di sinetron Mawar dan Melati jauh lebih susah dibanding Anak Sekolahan. Pasalnya, dialog antar tokoh di Mawar dan Melati lebih panjang ketimbang dialog-dialog Anak Sekolahan.
“Emang waktu aku di Anak Sekolahan, dialog kita nggak panjang-panjang, jadi kita nggak perlu reading yang benar-benar fokus mikirin gimana itu. Udah jalan aja,” lanjutnya.
Bahkan, Wilona pun tak menampik bahwa dirinya sempat pusing ketika mendalami naskah yang akan dimainkannya. “Kalau di sini (Mawar dan Melati), satu scene bisa sampai 20 halaman, 13 halaman. Kita baca ratusan kalimat. Duh, pusing,” tutupnya.