Panji Saputra Bantah Sinetron Zahra Ajarkan Penonton Poligami

By-|

Instagram

Panji Saputra dan Lea Ciarachel
Panji Saputra dan Lea Ciarachel (Youtube)

Sinetron Mega Series Suara Hati Istri: Zahra yang tayang di Indosiar sejak 24 Mei 2021 silam hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Sinetron Zahra menuai banyak kecaman lantaran usung cerita yang terbilang kontroversi.

Sinetron Zahra hadirkan kisah poligami terhadap gadis yang masih di bawah umur. Selain itu, Lea Ciarachel Fourneaux sang pemeran tokoh utama Zahra juga mendapat perhatian khusus dari masyarakat lantaran usianya yang saat ini baru menginjak 15 tahun.

Bahkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai meminta klarifikasi ke pihak Indosiar hingga mereka menyanggupi untuk mengganti Lea Ciarachel dengan aktris lain. Lea sendiri dalam bincang-bincang dengan awak media menyebut sinetron Zahra juga memiliki nilai tuntunan.

Lea mengatakan, tokoh Zahra yang dia perankan pada awalnya sama dengan tokoh gadis SMA biasa yang sering kita lihat di sinetron-sinetron. “Itu kan dia awalnya kayak remaja lainnya yang punya cita-cita, punya mimpi, dia pengen jadi dokter,” kata Lea.

“Terus karena Zahra ini kan cantik ya, terus ada laki-laki yang terpana sama kecantikannya Zahra. Terus dia suka sama Zahra, terus mencoba cara apapun biar Zahra mau nikah sama laki-laki ini yang namanya pak Tirta,” lanjutnya, dikutip dari Wowkeren.com, Kamis, 3 Juni 2021.

Baca juga:

Panji Saputra di Sinetron Zahra Indosiar
Panji Saputra di Sinetron Zahra Indosiar (Youtube)

Berbicara tentang cerita poligami yang dihadirkan di sinetron Zahra, Lea memiliki pandangan yang menarik. Ia menyebut poligami di sinetron Zahra benar-benar mengajarkan bahwa sang suami harus adil. Kalau tidak bisa adil, lanjut Lea, seorang suami seharusnya tak berpoligami.

“Utamanya itu tentang masalah keluarga, jadi emang diizinin buat berpoligami, tapi kita harus bener-bener adil sama istri-istri yang lain. Kalau misalnya kita gak adil, itu sakit hati banget istri-istrinya, jadi buat ngajarin orang-orang juga, kalau belum siap poligami jangan berpoligami,” terangnya.

Sementara itu, Panji Saputra sang pemeran Pak Tirta suami Zahra membantah bila sinetron Zahra disebut ajarkan para penonton untuk berpoligami. “Bukan mengajarkan untuk mencari istri ketiga ya,” kata aktor kelahiran 16 September 1981 tersebut.

“Tapi bagaimana seorang laki-laki itu tidak bisa diatur-atur. Ya dominasi dari kekayaan lah, kariernya, semuanya diatur oleh si Tirta ini. Jadi sinetron ini bukan mengajarkan kita cari istri ketiga, tapi bagaimana menguasakan laki-laki sebagai kepala rumah tangga, harus dia yang ngatur,” tandasnya.

Jalan cerita yang diusung di sinetron Zahra sendiri sebenarnya bukan hal yang baru. Zahra sendiri disebut-sebut sebagai remake sinetron lawas Inayah (2009) yang usung konsep cerita serupa. Saat tayang dulu, Inayah juga sempat menuai kontroversi di masyarakat.

Berita Terkait.