Sitkom Saya Terima Nikahnya yang tayang di NET. TV sejak awal tahun 2015 mendapat sambutan yang baik dari pemirsanya. Tak pelak, para pemain sitkom itu pun kini semakin populer sehingga kehidupan pribadinya menjadi sorotan media.
Dimas Aditya dan Tika Bravani, pemeran pasangan suami istri Prasta dan Kirana di serial tersebut dikabarkan tak hanya dekat saat di depan kamera namun juga di kehidupan nyatanya. Bahkan disebut-sebut Dimas ingin menjadikan Tika sebagai pendamping hidupnya.
Saat dimintai konfirmasinya atas kabar tersebut, Dimas membantah bila dikatakan terlibat cinta lokasi (cinlok) dengan Tika sampai ingin menikahinya. Dimas, yang sekarang sudah menginjak usia 31 tahun, mengaku sudah melewati usia ideal menikah yang dia targetkan sebelumnya, sehingga dia sekarang malah santai.
Baca juga:
Soal kedekatan dirinya dengan Tika di kehidupan nyata, Dimas tak menampiknya, namun kedekatan antara dirinya dengan Tika di kehidupan nyata hanyalah untuk pendalaman peran saja. “Udah lewat target, selow aja. Emang gua serius bukan hanya Tika. Tapi itu pendalaman peran,” ungkap Dimas Aditya di acara premier film Malaikat Kecil, XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Oktober 2015.
Selama ini, Dimas Aditya dan Tika Bravani terlihat sering bersama dalam menghadiri suatu acara. Dimas mengaku sering diminta Tika untuk menemaninya menghadiri sebuah acara. Hal itu bukan karena ada hubungan spesial di antara mereka, melainkan karena mereka memang sudah berteman sejak lama.
“Disuruh nemenin. Hubungannya baik. Chemistry-nya sebagai teman gue. Kita kenal udah lama. Kalau sutradaranya gak bakal mau ngajak main. Padahal berantem mulu, kadang soal blocking,” terang Dimas, dikutip dari Bintang.com, Rabu, 7 Oktober 2015.
Sebagai sahabat lama, Dimas merasa sangat mengenal sifat-sifat dari Tika. Di mata Dimas, Tika adalah seorang yang sangat perfeksionis, berbeda dengan dirinya. Karena alasan itulah Dimas merasa dirinya tidak akan cocok bila sampai menikahi sahabatnya itu, meski orangtua Dimas dan Tika sudah saling kenal.
“Dia perfeksionis. Banyak mikir sisi logis. Saya ada estetikanya. Kalau bisa jangan (jadi istri), karena udah tahu karakternya. Keseharian dia galak, dia itu saklek, iya-iya enggak-enggak. Keluarga masing-masing kenal. Dia pinter dan jago akting. Tapi kalau istri sih jangan jago akting,” pungkasnya.