RCTI rasanya tidak terlalu risau menyikapi kepindahan production house (PH) Sinemart ke SCTV. Di saat sinetron-sinetron “raja rating” RCTI produksi Sinemart seperti Anak Jalanan, Anugerah Cinta, dan Tukang Bubur Naik Haji akan ditamatkan, RCTI kini sudah punya pengganti yang sepadan.
Adalah Dunia Terbalik, sinetron non-Sinemart kebanggaan RCTI yang kini berhasil merajai rating TV tanah air. Sebagai sinetron yang belum lama tayang, Performa rating Dunia terbalik sangat memuaskan sekaligus mengejutkan.
Sejak tayang perdana 5 Januari 2017 silam, Dunia Terbalik berhasil menggusur Anugerah Cinta dan Anak Jalanan dari puncak tangga rating. Prestasi yang luar biasa mengingat Anugerah Cinta dan Anak Jalanan sejak akhir tahun 2016 silam bergantian memuncaki rating.
Tak sekadar memuncaki, perolehan rating dan share sinetron produksi MNC Pictures itu terbilang luar biasa, berada di kisaran 6-7 TVR (rating) dan 20-30% TVS (share). Seperti diketahui, untuk persaingan rating di TV Indonsia, TVR lebih dari 7 itu sudah sangat layak digelari sabagai program/sinetron “raja rating”.
Baca juga:
Sebagaimana telah disebutkan di muka, keberhasilan sinetron Dunia Terbalik merajai rating TV juga mengejutkan. Hal itu karena deretan pemain Dunia Terbalik tak dihuni oleh para artis muda yang sedang ngehits dan punya basis penggemar kuat di media sosial.
Apa sih rahasia Dunia Terbalik bisa sesukses itu? Dini Aryanti Putri, Direktur Program dan Produksi RCTI, punya pandangan menarik terkait sukses besar yang dirain sinetron tersebut. Menurut Dini, pemirsa TV menyambut sinetron Dunia Terbalik dengan sangat baik karena jalan ceritanya yang realistis.
“Masyarakat Indonesia senangnya sesuatu yang realistis ya,” ungkap Dini ketika dijumpai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, 16 Januari 2017 silam.
Dini mengatakan, cerita yang disuguhkan di sinetron Dunia Terbalik banyak terjadi di kehidupan nyata para pemirsanya, seperti kisah para suami yang ditinggal pergi istrinya merantau jadi tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri.
“Itu menggambarkan fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia. Wanita pekerja keras jadi TKW. Sinetronnya sangat natural ya,” pungkasnya, dikutip dari Tabloidbintang.com, Rabu, 18 Januari 2017.