Pernahkah kalian membayangkan musik metal dikawinkan dengan J-Pop ala idol group AKB48 atau JKT48 yang penuh dengan koreografi ceria serta lirik sarat pesan positif? Hal itulah yang diusung oleh Babymetal, grup band pelopor genre musik kawaii metal. Ide yang dihadirkan Babymetal memang sangat berani, mengingat kedua genre tersebut relatif berseberangan. Namun nyatanya, setelah melewati pro-kontra dan kontroversi, pendengar musik mulai bisa menikmati karya mereka. Bahkan pada akhir Mei 2023 lalu, Babymetal sukses menggelar konser di Jakarta, menghibur para penggemar yang telah lama menantikan kedatangan mereka ke tanah air. Bagaimana sejarah Babymetal hingga sukses seperti sekarang? Popmagz.com akan mengulasnya untuk kalian.
Pesona Suzuka Nakamoto
Sejarah Babymetal dimulai pada tahun 2009 silam, ketika Kei Kobayashi alias Kobametal yang merupakan produser musik terkenal di Jepang terkesan dengan penampilan Suzuka Nakamoto bersama idol group Karen Girls. Dia melihat Suzuka yang kala itu masih berusia 11 tahun cocok menjadi vokalis grup band yang akan dia dirikan. Band yang akan dia dirikan itu mengusung genre campuran antara J-Pop idol group dan heavy metal. Babymetal pun dibentuk di Tokyo pada 2010 sebagai subunit dari idol grup Sakura Gakuin. Yui Mizuno (Yuimetal) dan Moa Kikuchi (Moametal) melengkapi formasi Babymetal sebagai backing vocal dan penari latar. Hal yang sangat menarik, saat Babymetal terbentuk, ketiga member-nya tidak ada yang familiar dengan musik metal.
Tidak berselang lama dari pembentukannya, Babymetal melakukan live performance pertamanya di Sakura Gakuin Festival pada 28 November 2010. Tercatat dari awal terbentuk sampai tahun 2013, Babymetal berhasil merilis 5 single, dimana semuanya mendapat sambutan yang sangat baik dari penikmat musik Asia, bahkan Eropa dan Amerika. Musiknya yang sangat energik dan dapat diterima membuat Babymetal dipercaya untuk tampil di Summer Sonic Festival pada Agustus 2012. Kala itu mereka menjadi musisi termuda yang jadi pengisi acara tersebut. Memasuki November 2012, Anime Festival Asia yang berlangsung di Singapura menjadi penampilan perdana Babymetal di luar jepang. Sejak hari itu Babymetal resmi telah merambah dunia internasional.
Album Debut Babymetal
Suzuka Nakamoto lulus dari sekolah menengah pertamanya pada Maret 2013. Hal itu membuat dia lulus pula dari Sakura Gakuin, parent group Babymetal. Menimbang pada tahun-tahun 2013 itu nama Babymetal mulai menanjak, Manajemen mereka kemudian memutuskan Babymetal tidak akan bubar, melainkan akan menjadi band yang berdiri sendiri di luar Sakura Gakuin. Penampilan mereka di Summer Sonic Festival pada Agustus 2013 dan festival musik heavy metal Loud Park pada Oktober 2013 adalah awal-awal mereka manggung bukan sebagai sister group Sakura Gakuin. Babymetal sendiri akhirnya merilis album self-titled pada 2014 sebagai debut albumnya. Album tersebut bermaterikan lagu-lagu dengan sentuhan speed metal, industrial metal, sampai digital rock.
Duo gitaris Herman Li dan Sam Totman dari band DragonForce terlibat dalam album debut Babymetal tersebut. Album Babymetal mendapatkan sambutan yang luar biasa, dimana berhasil terjual sebanyak 37.000 kopi di Jepang pada minggu pertama perilisannya. Album debut Babymetal juga tempati peringkat empat dalam Oricon Weekly Album Chart dan peringkat dua di Billboard Jepang. Tak berhenti sampai situ, album Babymetal juga menduduki peringkat teratas di tangga lagu iTunes Metal di Jerman, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Lebih membanggakan lagi, Album itu juga mencapai peringkat 187 dalam tangga album Billboard 200 Amerika Serikat pada tanggal 22 Maret 2014. Sebuah prestasi yang sangat luar biasa untuk musisi pengusung genre musik anyar.
Sukses Album Kedua
Baca juga:
Kesuksesan tersebut berhasil membuat genre musik, aksi panggung, serta konsep yang diusung Babymetal menjadi fenomena yang menarik banyak orang di seluruh dunia. Babymetal menarik perhatian para penikmat musik metal dan kritikus musik di setiap belahan dunia. Tur dunia pertama mereka pun kemudian diluncurkan, dengan jadwal konser di beberapa kota besar, seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Bahkan pada konsernya di Kanada, Babymetal sepangung dengan Metallica, Slayer, dan Anthrax. Di tengah kesibukan melakukan tur dunia, album kedua mereka yang bertajuk Metal Resistance dirilis di tahun 2016. Album kedua mereka berisi musik yang lebih beragam, seperti glam metal, symphonic metal, groove metal, rap metal, dll.
Album Metal Resistance lagi-lagi diterima teramat baik, menempati urutan 39 Billboard 200 pada minggu pertama perilisan. Hal itu menjadi rekor peringkat tertinggi yang pernah dibuat oleh artis Jepang sejak Kiyo Sakamoto di tahun 1963. Di Britania Raya, Metal Resistance menempati urutan 15 UK Album Chart, menjadi posisi tertinggi yang pernah dicapai oleh band asal Jepang. Kobametal sang kreator sekaligus produser Babymetal kemudian menerima Excellence Award dari Association of Media in Digital (AMD) atas keberhasilan penjualan album tersebut. Sehari setelah perilisan Metal Resistance, Babymetal menjadi artis Jepang pertama yang tampil di Wembley Arena. Mereka juga memecahkan rekor sebagai artis dengan penjualan merchandise terbesar dalam sejarah Wembley.
Diakui Para Musisi Dunia
Di tahun yang sama, debut album mereka dinobatkan sebagai album terbaik abad 21 oleh pembaca majalah Metal Hammer. Babymetal mengakhiri tour dunia tahun 2016 dengan tampil dua malam di Tokyo Dome yang dihadiri sekitar 55.000 orang setiap malamnya. Besarnya minat penonton dan image unik dari mereka membuat Red Hot Chili Peppers, Metallica, Guns Nā Roses, dan Korn memilih Babymetal untuk ikut dalam tour masing-masing band tersebut. Pada akhir tahun 2017, Babymetal tampil di Hiroshima Green Arena. Itu merupakan pertunjukan pertama mereka di kampung halaman Suzuka sekaligus perayaan ulang tahunnya yang ke-20. Pertunjukan tersebut menjadi penampilan pertama Babymetal tanpa formasi lengkap, karena Yui sedang sakit.
Pada Mei 2018, Babymetal meluncurkan label rekaman mereka sendiri yang bernama Babymetal Records. Beberapa hari kemudian mereka memulai tur dunia 2018 yang sayangnya tanpa Yui lagi yang masih sakit. Setelah merilis single baru, mereka secara resmi umumkan keluarnya Yui dari Babymetal. Yui Mizuno kemudian menjelaskan keinginannya untuk bersolo karir. Album ketiga mereka sekaligus album pertama tanpa Yui, Metal Galaxy, dirilis di tahun 2019. Mereka benar-benar mengeksplorasi unsur-unsur baru yang sangat berbeda dari rilisan sebelumnya. Album ini menjadi album yang benar-benar seperti berada di galaksi lain. Dengan Ciamik, Babymetal telah menggabungkan unsur suara dari berbagai negara yang mereka singgahi saat melakukan tur dunia.
Album Keempat Makin Dewasa
Album keempat yang berjudul The Other One dirilis pada Maret 2023. The Other One merupakan album yang spesial karena memiliki banyak keunikan dan kelebihan dibanding album-album sebelumnya. Album tersebut berisi satu lagu karya perdana Suzuka Nakamoto berjudul Divine Attack. The Other One juga merupakan sebuah album penuh konsep matang dan fresh setelah mereka mengambil hiatus selama setahun. Tak hanya itu, The Other One adalah album perayaan 10 tahun karier mereka di industri hiburan sejak perilisan album perdananya pada 2013. April 2023, Momoko Okazaki yang sejak 2019 menjadi backup dancer diangkat menjadi core member dengan nama panggung Momometal. Sejak itu formasi resmi Babymetal sama seperti sebelum Yuimetal hengkang.
Walaupun selama karirnya banyak genre musik yang diasosiasikan dengan mereka, seperti alternative metal, death metal, power metal, new metal, dan speed metal, Babymetal memang lebih pas digelari sebagai pioner kawaii metal. Tema yang mereka usung dalam lagu-lagunya pun sangat menarik, seperti permasalahan gadis remaja Jepang tentang kepercayaan diri, anti-pembulian, dan lain sebagainya. Setiap lagu Babymetal dianggap memiliki pesan moral yang positif di dalamnya, apalagi pada lagu-lagu terbaru mereka yang dinilai semakin dewasa. Pada akhirnya, Babymetal bagaikan oase di tengah padang pasir kejunuhan musik metal zaman sekarang. Sebuah berkah luar biasa bisa melihat Babymetal tumbuh dari mereka remaja hingga sukses besar seperti sekarang.