Usai menayangkan ulang sinetron lawas Tendangan Si Madun yang pernah sukses di MNCTV beberapa tahun silam, RTV mulai hari ini, Rabu, 30 Maret 2022 kembali hadirkan sinetron lawas MNCTV lain, Gajah Mada. Gajah Mada tayang di MNCTV pada 2013 silam, atau setahun lebih “muda” dibanding Tendangan Si Madun.
“Keseruan kisah perjalanan Gajah Mada yang lahir dengan ditandai petir dan halilintar, membuat Gajah Mada diyakini akan menjadi orang besar. Namun, keinginannya untuk menjadi seorang ksatria tidak dihendaki oleh ibunya. Saksikan keseruannya mulai Rabu, 30 Maret pkl 21.00 WIB,” tulis RTV di Instagram.
Sebagaimana tersurat pada judulnya, Gajah Mada merupakan sinetron yang ceritakan tentang patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada. Namun di sinetron ini ceritanya lebih ke masa kanak-kanak Gajah Mada, boleh dibilang mirip dengan Raden Kian Santang-nya Alwi Assegaf yang tayang di MNCTV pada tahun 2012 silam.
Diceritakan Jawangkati (Marcellino), ayah Gajah Mada (Rafael Putra Ismy), adalah seorang pemimpin prajurit Majapahit atau penggawa. Dia gugur pada pertempuran melawan Kerajaan Tartar Cina pada hari kelahiran putranya. Gajah Mada pun kini tinggal berdua saja dengan ibunya, Lailan Mangrani (Zora Vidyanata).
Saat Gajah Mada memasuki usia anak-anak, dia sering mendapat bully-an dari Kebo Ireng (Adam Farrel), anak nakal putra mantan penggawa Majapahit yang telah berkhianat bernama Suro Gendro (Arief Asyhari Nilman). Gajah Mada yang lemah tak bisa melawan membuat Eyang Wungkuk Hanuraga (Barry Prima) merasa iba.
Baca juga:
Hanuraga sendiri merupakan seorang pertapa sakti yang dulu juga menjadi guru dari Jawangkati. Tak tega mendapati putra murid kesayangannya di-bully, dia lalu mengangkat Gajah Mada menjadi muridnya. Sejak itu Gajah Mada menjadi semakin kuat, Kebo Ireng yang berulang kali menantangnya pun selalu kalah olehnya.
Suro Gendro yang tak terima putranya selalu kalah kemudian meminta gurunya Nyai Klowi (Anne J. Coto) untuk mengajari Kebo Ireng jurus-jurus baru. Nyai Klowi adalah musuh bebuyutan Hanuraga, sementara Suro Gendro juga menyimpan dendam membara pada Jawangkati semasa dia menjabat penggawa Majapahit.
Suro Gendro sangat dendam pada Jawangkati karena pada saat perebutan senjata gada sakti pemberian Raden Wijaya (Rikas Harsa), Jawangkati yang menang dan mendapatkannya. Dengan kata lain, perseteruan antara Gajah Mada dengan Kebo Ireng turun temurun dari guru serta ayah mereka masing-masing.
Suatu hari, atas perintah Nyai Klowi, Suro Gendro mencuri pusaka sakti Keris Sengkelat dari Majapahit. Kekuatan keris itu kemudian dia transferkan ke putranya agar semakin tangguh ketika harus bertarung dengan Gajah Mada. Benar saja, Kebo Ireng berhasil membuat Gajah Mada kewalahan sebelum ditolong Hanuraga.
Hanuraga berhasil kalahkan Kebo Ireng sehingga Keris Sengkelat lepas dari tubuhnya. Beberapa hari kemudian keris itu malah masuk ke tubuh Gajah Mada hingga membuat dirinya kini semakin kuat. Di sisi lain, kekuatan Gajah Mada yang luar biasa membuatnya jadi incaran banyak orang dengan tujuan berbeda-beda.
Halayuda (Adhi Pawitra) alias Mahapati sang “Sengkuni versi Majapahit” dekati Gajah Mada untuk lakukan politik pecah belah demi keuntungannya. Sementara Raden Wijaya menugaskan Ranggalawe (Bayu Septi Virguna) dan Nambi (Chicco Jerikho) untuk menjaga Gajah Mada yang dia yakini kelak bakal jadi tokoh besar.