RTV kembali hadirkan serial wuxia baru yang bakal menemani para pencinta cerita fiksi bela diri era Cina kuno tanah air. Adalah Novoland: Eagle Flag, serial wuxia teranyar RTV yang bakal jadi penghuni anyar slot tayang malam hari pukul 22.00 WIB mereka mulai hari ini, Selasa, 28 Juni 2022.
Novoland: Eagle Flag sendiri merupakan serial yang boleh dibilang bukan kaleng-kaleng. Bagaimana tidak, serial yang disebut-sebut sebagai Game of Thrones (GOT) versi Cina tersebut menelan biaya produksi sangat fantastis, yakni hingga 500 juta yuan atau setara dengan 1,1 triliun rupiah.
Serial yang tayang di Zhejiang TV Cina pada tahun 2019 itu berkisah tentang perseteruan beberapa kerajaan di dunia fantasi bernama Novoland. Sama seperti di GOT yang ada benua semacam Westeros, Essos, dll., Novoland juga memiliki benuanya sendiri, yakni Benua Utara, Timur, dan Barat.
Cerita Novoland: Eagle Flag nantinya lebih berfokus pada Benua Timur. Namun begitu, awal cerita dimulai dari Benua Utara yang sepertinya terinspirasi dari wilayah Mongolia tempo dulu. Diceritakan di sana hidup seorang raja sangat kuat dari kerajaan Qingyang bernama Lu Song (Dong Yong).
Kerajaan Qingyang mirip dengan kekaisaran Mongolia, maka itu Lu Song bisa dianggap seperti Genghis Khan. Dia memiliki lima orang anak, dimana anak bungsunya yang bernama Lu Guichen (Liu Haoran) terpaksa dia buang atau lebih tepatnya dititipkan ke suku Zhenyan karena sebuah ramalan buruk.
Ketika Lu Guichen telah dewasa, Qingyang menyerang Zhenyan karena suku tersebut dianggap telah membangkang aturan aliansi suku dengan menyerang suku-suku lainnya. Kejadian itu mengungkap fakta bahwa Lu Guichen yang bernama asli Asule adalah pewaris tahta Qingyang pengganti Lu Song.
Baca juga:
Sekadar diketahui, kerajaan Qingyang pewaris tahtannya adalah anak termuda, bukan tertua seperti di kerajaan-kerajaan lain. Meski sempat membuang Lu Guichen, Lu Song merupakan raja sekaligus ayah yang adil. Dia tetap yakin Lu Guichen adalah pewaris tahta meski dia merupakan anak terlemah.
Mirip dengan kerajaan Winterfell di Game of Thrones, Qingyang tanahnya sering diselimuti salju sehingga kesulitan untuk bercocok tanam dan berternak sebagai persediaan bahan makanan. Maka itu, Lu Song coba menjalin kerja sama dengan Kerajaan Xiatang dari benua timur yang tanahnya subur.
Baili Jinghong (Zhang Jiayi) Raja Xiatang sanggupi untuk menyuplai kebutuhan pangan Qingyang dengan dua syarat. Syarat pertama adalah meminjam 5000 pasukan kuda elite (kavalri) Qingyang yang terkenal tangguh. Syarat kedua adalah menikahkan Lu Guichen dengan putrinya sendiri.
Baili Jinghong ingin berbesan dengan Lu Song agar tahtanya sebagai raja Xiatang semakin aman. Kerajaan Xiatang belakangan sedang mendapat ancaman dari Kerajaan Li yang dipimpin Raja Ying Wuyi (Zhang Fengyi). Aliansi dengan Qingyang diharapkan bisa membuat Kerajaan Li gentar.
Sesampainya di Xiatang, Baili Jinghong sempat kecewa dengan Lu Guichen karena dia lemah dan sakit-sakitan. Baili Jinghong tak yakin Lu Guichen bisa menjadi perekat yang baik antara Xiatang dan Qingyang. Selain itu, Lu Guichen juga tak membuat tertarik putri Baili Jinghong meski tampan.
Tak ingin membuat Lu Song tersinggung dengan membatalkan perjodohan, Baili Jinghong coba jodohkan Lu Guichen dengan Yu Ran (Song Zuer), keponakan penasihatnya, Gong Yuyi (Jiang Shuying). Yu Ran merupakan salah satu keturunan dari ras bersayap. Gadis cantik tomboi tersebut suka membuat onar.
Meski awalnya sama-sama menolak peralihan pejodohan tersebut, takdir seperti menjodohkan Lu Guichen dan Yu Ran dengan sering bertemu secara tidak sengaja. Keduanya nanti juga akan bertemu dengan Ji Ye (Chen Ruoxuan) yang bakal jadi sahabat mereka dalam perang besar antar kerajaan.
Ji Ye merupakan anak haram salah satu mantan anggota Ksatria Tianqu bernama Ji Qianzheng (Feng Hui). Setelah tahu ayahnya dulunya adalah pendekar tangguh, Ji Ye memutuskan bergabung ke Ksatria Tianqu. Lu Guichen yang dalam perjalanannya nanti semakin kuat juga gabung Ksatria Tianqu.