Serial wuxia The Legend of the Condor Heroes (Legenda Pendekar Pemanah Rajawali) versi 2017 atau juga sering disebut versi iQiyi tayang di ANTV mulai hari ini, Senin, 8 Mei 2023. The Legend of the Condor Heroes merupakan adaptasi kesekian novel pertama dari Condor Trilogy (Trilogi Rajawali) karya penulis Hong Kong Jin Yong (Louis Cha). Adapun untuk novel keduanya berjudul The Return of the Condor Heroes (Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali) dan ketiga dengan judul The Heaven Sword and Dragon Saber (Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga). ANTV sendiri memilih menggunakan judul mereka sendiri Legenda dan Cinta Pendekar Rajawali pada serial yang ceritanya berlatar belakang di Cina pada masa perang antara Kekaisaran Jin dan Song tersebut.
Sumpah Guo Xiaotian dan Yang Tiexin
Cerita diawali ketika dua sahabat Guo Xiaotian (Shao Bing) dan Yang Tiexin (Li Zonghan) bersumpah menjadi saudara. Mereka berjanji anak-anaknya yang sebentar lagi lahir akan menjadi saudara jika berjenis kelamin sama dan jadi suami istri bila beda jenis kelamin. Keluarga Guo Xiaotian dan Yang Tiexin adalah warga Niujia, desa yang dulunya berada di wilayah kerajaan Song namun kini di bawah kekuasaan Jin setelah penaklukan mereka. Suatu hari, ketika Guo Xiaotian dan Yang Tiexin sedang makan bersama, mereka kedatangan tamu asing Qiu Chuji (Shao Feng). Qiu Chuji adalah anggota Tujuh Pendekar Quanzhen yang pada saat itu dikejar para tentara Kerajaan Jin lantaran baru saja membunuh seorang pejabat pengkhianat dari Kerajaan Song.
Qiu Chuji berhasil mengalahkan para prajurit yang mengejarnya seorang diri, lalu memperkenalkan diri pada Guo Xiaotian dan Yang Tiexin. Lantaran tahu nama besar Qiu Chuji di dunia persilatan, keduanya meminta Qiu Chuji berikan nama pada calon anak mereka yang kini sedang dikandung istrinya masing-masing, yaitu Li Ping (Zeng Li) istri Guo Xiaotian dan Bao Xiruo (Liu Qianhan) istri Yang Tiexin. Qiu Chuji kemudian berikan nama Guo Jing untuk anak Guo Xiaotian dan anak Yang Tiexin diberikan nama Yang Kang. Malamnya Bao Xiruo dapati prajurit terluka yang dikalahkan Qiu Chuji sedang sekarat di gudang rumahnya lalu menolong dan mengobatinya secara diam-diam. Ternyata prajurit tersebut adalah Wanyan Honglie (Zong Fengyan), putra keenam dari Kerajaan Jin.
Wanyan Honglie rupanya terpesona kecantikan dan jatuh hati pada Bao Xirou. Dengan siasat jahat, sepulang ke kerajaan dia mengirim pasukan yang dipimpin Duan Tiande (Yu Ailei) untuk menyerang rumah Guo Xiaotian dan Yang Tiexin atas tuduhan makar. Guo Xiaotian tewas di tangan Duan Tiande, sedangkan Yang Tiexin hilang entah kemana. Wanyan Honglie berpura-pura menyelamatkan Bao Xiruo lalu membawanya ke kerajaan untuk kemudian menikahinya, sementara Li Ping dijadikan tawanan oleh Duan Tiande. Mendapati Guo Xiaotian tewas digantung di depan rumahnya, Qiu Chuji murka lalu mengejar Duan Tiande untuk balas dendam sekaligus membebaskan Li Ping. Duan Tiande yang ketakutan kemudian meminta perlindungan pada pamannya, Biksu Jiaomu.
Duan Tiande berhasil memutarbalikan fakta bahwa dirinya sedang dikejar pendekar jahat yang akan menyakitinya di hadapan Biksu Jiaomu. Mendengar kebohongan itu, Biksu Jiaomu meminta bantuan perlindungan dari Tujuh Pendekar Jiangnan, yaitu Ke Zhen’e (Wang Kuirong), Zhu Cong (Ji Chenmu), Han Baoju (Wang Chunyuan), Nan Xiren (Ma Jingjing), Zhang Asheng (Xin Peng), Quan Jinfa (Long De), dan Han Xiaoying (Xiao Yin). Duel sengit pun terjadi antara Tujuh Pendekar Jiangnan dan Qiu Chuji sampai mereka menyadari telah diadu domba oleh Duan Tiande. Duan Tiande berhasil kebur membawa Li Ping sebelum akhirnya dia ditangkap oleh rombongan kecil tentara Jin. Dalam perjalanan, tentara Jin itu dirampok hingga menewaskan hampir semua orang.
Kelahiran Guo Jing dan Yang Kang
Li Ping yang selamat kemudian melahirkan Guo Jing di tengah badai salju. Dia lalu ditolong oleh orang-orang Mongol yang sedang melakukan perjalanan. Sejak itu Guo Jing dan ibunya tinggal di perkampungan bangsa Mongol. Di tempat lain, Bao Xiruo juga sudah melahirkan Yang Kang di tengah kehidupan mewah kerajaan Jin. Qiu Chuji dan Tujuh Pendekar Jiangnan yang telah berdamai membuat perjanjian akan mencari anak Guo Xiaotian dan Yang Tiexin untuk melatih mereka kungfu. Qiu Chuji akan jadi guru Yang Kang, sementara Tujuh Pendekar Jiangnan bakal melatih Guo Jing. Mereka ingin 18 tahun kemudian Guo Jing dan Yang Kang bertarung untuk membuktikan siapa yang lebih hebat atau berhasil jadi guru, Qiu Chuji atau Tujuh Pendekar Jiangnan.
Beberapa bulan sebelum bertemu dengan Tujuh Pendekar Jiangnan yang mencarinya, Guo Jing dan ibunya menyelamatkan seorang pemanah bangsa Mongol bernama Jebe (Fu Tianjiao) dari kejaran pasukan Temujin alias Genghis Khan (Tay Ping Hui). Meski dipukuli, Guo Jing tidak memberitahu keberadaan Jebe. Pada akhirnya Jebe muncul sendiri karena tak tega melihat anak kecil disiksa lalu dia diberi kesempatan oleh Genghis Khan untuk adu panah dengan salah satu anak buahnya. Jika Jebe menang, Genghis Khan akan membiarkanya pergi. Jebe pun menang hingga membuat Genghis Khan kagum pada kemampuanya. Genghis Khan menawari Jebe untuk jadi komandan pasukannya sekaligus mengajak Guo Jing beserta ibunya menjadi bagian dari klannya.
Tujuh Pendekar Jiangnan akhirnya ikut menetap di klan Genghis Khan setelah menemukan murid yang mereka cari. Guo Jing awalnya diceritakan sebagai murid yang bodoh dalam belajar beladiri. Beruntung dia tanpa sengaja bertemu dengan Ma Yu (Wang Li), anggota Tujuh Pendekar Quanzhen lainnya yang secara diam-diam berhasil mengajari Guo Jing ilmu tenaga dalam hingga kemampuan kungfunya meningkat pesat. Genghis Khan kemudian ingin menjodohkan Guo Jing dengan putrinya, Huazheng (Dai Wenwen). Li Ping meminta perjodohan itu ditunda karena ingin sang putra mencari Yang Kang untuk balas dendam kematian Guo Xiaotian dan Yang Tiexin. Genghis Khan mengerti alasan tersebut dan membiarkan Guo Jing menuntaskan misinya dulu sebelum jadi menantunya.
Bertemu Si Cantik Huang Rong
Dalam perjalanan mencari Yang Kang, Guo Jing bertemu dengan gadis cantik bernama Huang Rong (Li Yitong). Dia merupakan putri Huang Yaoshi (Michael Miu), satu dari lima pendekar terkuat dengan julukan Si Sesat dari Timur. Empat pendekar terkuat lainya adalah Ouyang Feng Si Racun Barat (Heizi), Hong Qigong Si Pengemis Utara (Zhao Lixin), Yideng Sang Kaisar Selatan (Ray Lui), dan Wang Chongyang Si Anak Ajaib dari Tengah (Han Dong). Kepada Guo Jing, Huang Rong mengaku sebagai anak yatim yang hanya tinggal bersama ayahnya. Lantaran tidak tahu bahwa Huang Rong adalah anak pendekar besar yang juga kaya, Guo Jing malah kasihan sehingga memberikan seluruh uang perbekalan juga kudanya hingga membuat Huang Rong jatuh hati padanya.
Setelah berpisah, Guo Jing melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan Yang Tiexin yang ternyata masih hidup dengan identitas baru sebagai Mu Yi. Yang Tiexin sedang menyelenggarakan sayembara mencari suami untuk anak angkatnya, Mu Nianci (Meng Ziyi). Dalam sayembara itu Yang Kang jadi pemenang namun tak diakui oleh Yang Tiexin sehingga terjadi keributan. Keributan yang melibatkan Guo Jing itu berhasil dihentikan oleh Bao Xiruo yang statusnya sudah jadi permaisuri kerajaan Jin. Yang Tiexin pun sadar istrinya yang selama ini dia kira sudah meninggal ternyata masih hidup. Bao Xiruo yang akhirnya mengenali Yang Tiexin memberitahu Yang Kang bahwa dia ayahnya. Yang Kang malah menyerang ayah kandungnya tersebut lantaran tak percaya cerita Bao Xiruo.
Baca juga:
Yang Tiexin dan Bao Xiruo kemudian memilih untuk melarikan diri dari Kerajaan Jin berdua saja tanpa putra mereka. Namun nahas, mereka berhasil disergap oleh pasukan Wanyan Honglie hingga membuat Yang Tiexin. Dapati suami yang dicintai telah tiada, Bao Xiruo memilih bunuh diri menyusul Yang Tiexin. Yang Kang depresi mengetahui kedua orangtuan mati dengan cara seperti itu. Mu Nianci lalu coba mengobati duka Yang Kang hingga muncul benih-benih cinta antara mereka. Perjalanan Guo Jing mencari pembunuh ayahnya berlanjut yang kali ini ditemani oleh Huang Rong. Keduanya bertemu dengan Hong Qigong yang jatuh hati dengan masakan Huang Rong. Sadar masakannya bisa jadi nilai tawar, Huang Rong meminta Hong Qigong untuk jadi guru Guo Jing.
Kitab Sembilan Rembulan
Guo Jing lalu bertemu Mei Chaofeng (Mi Lu), mantan murid Huang Yaoshi yang dendam pada Guo Jing dan ketujuh gurunya atas kematian Chen Xuanfeng (Zhang Jialai) suaminya. Dulu saat Guo Jin masih kecil, mereke terlibat pertarungan. Chen Xuanfeng menyandera Guo Jing yang pada akhirnya malah membuat dirinya tewas tertusuk. Dalam misi balas dendamnya, Chen Xuanfeng sempat dua kali bertarung dengan Guo Jing. Pada pertarungan pertama, Guo Jing yang dibantu gurunya berhasil mengambil lembaran Kitab Sembilan Rembulan Mei Chaofeng yang dulu dia curi dari Huang Yaoshi. Mei Chaofeng yang terpojok diselamatkan oleh pria bertopeng lalu pertarungan kedua berhenti di tengah jalan setelah Huang Rong mengungkap pria bertopeng itu adalah ayahnya.
Tak berselang lama, Huazheng menyusul Guo Jing dan mengungkapkan pada Huang Rong bahwa dia calon istri Guo Jing. Huang Rong yang patah hati memutuskan pulang ke Pulau Persik, lalu Guo Jing menyusul wanita yang dicintainya itu. Saat di sana, Guo Jing melewati sebuah gua dan bertemu dengan Zhou Botong (Ning Wentong). Dia adalah adik seperguruan Wang Chongyang yang ditawan di Pulau Persik oleh Huang Yaoshi usai Kitab Sembilan Bulan bagian pertama dibawa lari Mei Chaofeng dan Chen Xuanfeng. Zhou Botong boleh dibilang adalah pewaris asli kitab tersebut dari Wang Chongyang. 15 tahun lalu, usai Wang Chongyang meninggal karena sakit, dia diminta oleh kakak seperguruannya itu untuk menyembunyikan Kitab Sembilan Rembulan ke suatu tempat.
Dia bertemu Huang Yaoshi dan Feng Heng (Li Yixiao) istrinya saat akan menyembunyikan kitab tersebut. Feng Heng yang mempunyai kemampuan photographic memory kemudian membaca kitab Kitab Sembilan Rembulan bagian kedua untuk membuat salinannya. Setelah itu, Huang Yaoshi dan Feng Heng membohongi Zhou Botong bahwa kitab yang dia bawa palsu. Zhou Botong yang kecewa membuang bagian kedua dari kitab tersebut ke jurang sebelum pamit pergi. Beberapa waktu kemudian dia sadar telah dibodohi lalu kembali ke Pulai Persik untuk meminta penjelasan. Zhou Botong datang ke Pulai Persik ketika kitab salinan telah dicuri Mei Chaofeng serta Feng Heng baru saja meninggal karena kelelahan saat menulis ulang salinan kitab tersebut sekali lagi.
Guo Jing dan Zhou Botong
Pertarungan pun terjadi dan Huang Yaoshi berhasil mendesak Zhou Botong yang kewalahan masuk dalam gua. Setelah itu Huang Yaoshi sengaja membiarkan Zhou Botong di dalam gua, bahkan menyuplainya dengan makanan setiap hari agar dia tetap hidup. Hal itu Huang Yaoshi lakukan lantaran dia menyalahkan Zhou Botong atas kematian istrinya. Huang Yaoshi percaya jika Zhou Botong tidak datang membawa Kitab Sembilan Rembulan, istrinya masih hidup. Kedatangan Guo Jing di gua disambut baik oleh Zhou Botong yang merasa mendapat teman baru, bahkan Zhou Botong mengangkat Guo Jing sebagai saudara. Saat bertukar barang sebagai penanda saudara, Zhou Botong mendapati salinan Kitab Sembilan Rembulan bagian kedua yang berhasil direbut Guo Jing.
Kitab Sembilan Rembulan pun menjadi lengkap lalu Zhou Botong mengajarkan isinya pada Guo Jing karena dia sendiri bersumpah tidak akan mempelajarinya. Di tempat lain, Ouyang Feng juga datang ke Pulau Persik setelah diberitahu Ouyang Ke (Liu Zhiyang) muridnya keberadaan Kitab Sembilan Rembulan ada di sana. Ouyang Feng memakai siasat menjodohkan Ouyang Ke dengan Huang Rong agar memudahkan rencananya. Huang Yaoshi kemudian lakukan sayembara pada Ouyang Ke melawan Guo Jing ditemani Hong Qigong yang baru saja datang. Sayembara itu malah berakhir berantakan lalu keduanya diusir pulang. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi Guo Jing, Hong Qigong, Zhou Botong karam sehingga mereka menumpang kapal milik Ouyang Feng.
Ouyang Feng yang masih terobsesi dengan Kitab Sembilan Rembulan meminta Zhou Botong dan Guo Jing mengajarkanya. Zhou Botong memilih menceburkan diri ke laut ketimbang mengajari Ouyang Feng Kitab Sembilan Rembulan. Sementara Guo Jing menipu balik Ouyang Feng dengan menulis ulang Kitab Sembilan Rembulan secara asal-asalnya untuk diserahkan pada Ouyang Feng berkat saran dari Hong Qigong. Beberapa waktu kemudian, Wanyan Honglie coba mengacaukan dunia persilatan guna memuluskan langkahnya menguasai Kerajaan Song. Dia meminta bantuan Qiu Qianren (Jiang Yiming) Si Tapak Besi untuk menyebarkan berita hoax dan adu domba, seperti menyebut Huang Yaoshi telah membunuh Zhou Botong yang membuat marah para pendekar Quanzhen.
Kematian Yang Kang
Wanyan Honglie lewat Yang Kang juga meminta Ouyang Feng menghabisi lima anggota Tujuh Pendekar Quanzhen lalu mengkambinghitamkan Huang Yaoshi. Tak hanya itu, Wanyan Honglie meminta Yang Kang membunuh Ouyang Ke dengan mengkambinghitamkan Guo Jing. Wanyan Honglie berharap Yang Kang bisa diangkat menjadi murid Ouyang Feng. Wanyan Honglie melakukan itu sebagai bentuk rasa sayangnya pada Yang Kang yang telah tahu dia dalang kematian ayah kandungnya. Yang Kang memang sudah tahu Wanyan Honglie pembunuh ayahnya, namun dia memilih tidak balas dendam demi ingin mewarisi tahta Kerajaan Jin. Niat Yang Kang itu pun kandas karena dia harus meregang nyawa saat hendak menyerang Huang Rong yang akan membongkar pembunuh Ouyang Ke
Usai Yang Kang tewas, Guo Jing dan Huang Rong juga berhasil membongkar segala kelicikan Wanyan Honglie serta membantu Mongol menaklukkan Kekaisaran Jin. Sayangnya Genghis Khan terlalu serakah ingin menguasai Kekaisaran Song. Hal itu membuat Guo Jing kecewa dan membelot hingga menewaskan sang ibu, Li Ping. Di tempat lain, Ouyang Feng berhasil menangkap Huang Rong dan meminta dia untuk mengajari jurus-jurus Sembilan Rembulan berbekal kitab yang ditulis ulang Guo Jing. Lantaran kitab yang ditulis Guo Jing urutannya asal-asalnya, Ouyang Feng malah mempraktikan ilmu Sembilan Rembulan yang salah namun lebih kuat dari versi aslinya. Efek samping dari jurus yang salah itu adalah membuat Ouyang Feng setengah gila dan mudah sekali dibodohi.
Pertarungan Pendekar Terkuat
Bermodal ilmu barunya, Ouyang Feng menantang Guo Jing dalam kompetisi beladiri di puncak Gunung Hua. Sebelumnya, Guo Jing telah diakui oleh Huang Yaoshi dan Hong Qigong sebagai pendekar terkuat setelah mengalahkan keduanya di sana. Pada pertarungannya dengan Ouyang Feng, Guo Jing kewalahan. Bahkan saat dia dibantu oleh Huang Yaoshi dan Hong Qigong, Guo Jing tetap kewalahan. Huang Rong lalu coba mengelabuhi Ouyang Feng dengan bilang ada pendekar yang kekuatanya setara dia sembari menunjuk bayangan Ouyang Feng di genangan air. Setelah itu Ouyang Feng bertarung dengan bayangannya di air seperti orang tidak waras. Setelah masalah Ouyang Feng selesai, Guo Jing mendapat kabar bahwa Mongol akan menyerang Song dalam waktu dekat.
Huang Yaoshi lalu memberikan saran pada Guo Jing untuk menyiapkan pasukan di perbatasn. Dalam perjalanan bersama Huang Rong ke perbatasan, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Mu Nianci. Guo Jing kemudian mengabarkan bahwa Yang Kang telah meninggal hingga membuat Mu Nianci bersedih walau akhirnya dia bisa menerima keadaan itu. Mu Nianci memberitahu Guo Jing dan Huang Rong bahwa dirinya telah melahirkan putra Yang Kang yang belum diberinnya nama. Mu Nianci kemudian meminta Guo Jing yang memberi nama putranya, lalu sang putra pun memiliki nama Yang Guo. Guo Jing melanjutkan perjalanan kemudian mendapati Genghis Khan sedang sekarat lalu tak berselang lama meninggal yang membuat serangan Mongol ke Kerajaan Song tertunda.