Seperti telah diketahui bersama, sinetron Bawang Merah Bawang Putih Trans TV gagal bersaing dengan sinetron-sinetron unggulan stasiun TV lain. Bahkan, saking buruknya performa rating yang ditorehkan, Trans TV harus menamatkan sinetron tersebut sebelum genap dua bulan tayang.
Kegagalan sinetron Bawang Merah Bawang Putih sebetulnya relatif mengejutkan. Pasalnya, sinetron tersebut dibintangi oleh Prilly Latuconsina, artis yang sempat membawa sinetron Ganteng Ganteng Serigala SCTV merajai rating pada tahun 2014 silam.
Dijumpai awak media belum lama ini, Prilly mengaku tidak terlalu sedih atas performa jeblok Bawang Merah Bawang Putih. Prilly menyebut performa rating Bawang Merah Bawang Putih bukan merupakan urusan dia, melainkan urusan rumah produksi dan stasiun TV yang menayangkan.
Baca juga:
Menurutnya, tugas seorang aktris seperti dirinya hanya berakting secara baik. “Saya hanya sebagai pemain. Tahunya akting. Share dan rating saya tidak pernah urus. Itu urusan PH dan stasiun,” ungkap Prilly sebagaimana dikutip dari Tabloidbintang.com, Sabtu, 6 Mei 2017.
Prilly menuturkan, meski sinetron Bawang Merah Bawang Putih performa _rating-_nya sangat buruk, dirinya tidak pernah mendapat komplain dari tim produksi. Dibanding memikirkan rating dan share, Prilly juga lebih memilih untuk memperkuat aktingnya agar chemistry dengan lawan main semakin baik.
“Selama ini sih nggak pernah ada yang ngomong soal share rating. Tugas saya cuma akting, bangun chemistry yang baik, itu aja,” pungkasnya.
Sejak tayang perdana pada 20 Maret 2017 silam, Bawang Merah Bawang Putih memang menunjukan performa rating yang super kacrut. Alih-alih berhasil merangsek ke 10 atau 5 besar, sinetron yang juga dibintangi artis cantik Beby Tshabina itu masuk 30 besar saja tidak sanggup.
Padahal, dulu banyak yang memprediksi Bawang Merah Bawang Putih akan jadi pesaing utama sinetron-sinetron unggulan RCTI dan SCTV. Nyatanya, nama besar Prilly sebagai salah satu artis dengan fan base terbesar di negeri ini tak kuat mengangkat performa rating sinetron tersebut.
