Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru saja memberikan peringatan Tertulis pada sinetron Dunia Terbalik RCTI. Dalam surat peringatan bernomor 190/K/KPI/31.2/04/2017 itu, KPI menilai salah satu episode Dunia Terbalik berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pemaknaan muatan agama.
“Dunia Terbalik yang ditayangkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 16 Maret 2017 pukul 22.00 WIB telah menampilkan tayangan yang berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pemaknaan muatan agama. Berdasarkan hal tersebut, KPI Pusat memutuskan untuk memberikan Peringatan,” tulis KPI dalam situs resminya.
Tayangan tersebut, lanjut KPI, telah menyalahi ketentuan penyiaran yang tertuang dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS). RCTI dihimbau KPI untuk lebih berhati-hati lagi dalam menayangkan konten yang berhubungan dengan agama.
Baca juga:
“Ke depan, saudara diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam menayangkan muatan terkait agama serta senantiasa menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai pedoman dalam penayangan program siaran,” himbau KPI pada RCTI.
Sayang, dalam peringatan KPI itu tidak disebutkan secara jelas scene apa yang berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pemaknaan muatan agama. Namun, diduga kuat scene yang dimaksudkan KPI adalah salah satu adegan tokoh Ustaz Kemed.
Seperti diketahui bersama, sejak awal kemunculannya, tokoh Ustaz Kemed di Dunia Terbalik memang kontroversi. Menyandang gelar ustaz di kampungnya, Kemed ternyata tidak terlalu mafhum ilmu agama. Bahkan, Idrus Madani, sang pemeran Kemed, pernah dikritik gara-gara peran Kemed.
“Kritik ada waktu di awal saya baca doa pakai HP, terus HP-nya mati karena baterainya habis. Kritiknya itu kayak, ‘kok ustaz enggak bisa ngaji’, kayak gitu” cerita Idrus Madani pada Januari 2017 silam.